Invasi Rusia ke Ukraina mengakibatkan banyak sanksi global, termasuk pada industri hiburan. Studio film besar seperti Paramount, Disney, Warner Bros dan Sony memutuskan untuk tidak menayangkan film baru tersebut di Rusia.
Namun bioskop-bioskop di Rusia telah beralih ke pembajakan untuk terus menayangkan film-film buatan Barat kepada pelanggan mereka.
Asosiasi Pemilik Bioskop Rusia mengatakan sanksi itu telah meruntuhkan industri film negara itu. Selain itu, film buatan Rusia juga tidak mampu menarik banyak pelanggan.
“Selain itu, peluncuran beberapa film Rusia telah ditunda dari tanggal mulai atau dibatalkan karena alasan yang tidak kami ketahui, meskipun film-film ini telah menerima dukungan negara untuk produksi,” asosiasi yang mewakili 700 bioskop Rusia seperti dikutip oleh TorrentFreak, Kamis. (5/5/2022).
Baca Juga: Warga Terpopuler Kemarin Menerbangkan Balon dengan Tulisan Rusia Diduga Terjadi di Madura
ilustrasi bioskop. [Dokter. di antara]
ilustrasi bioskop. [Dokter. di antara]
Asosiasi juga meminta bantuan Kementerian Kebudayaan Rusia, karena potensi kehilangan pendapatan bisa mencapai 80 persen. Namun, beberapa bioskop memilih film bajakan untuk menarik penonton.
Pertengahan April lalu, tersiar kabar bahwa beberapa bioskop di Rusia sudah mulai menayangkan film-film Hollywood seperti The Batman (Warner Bros.), Don’t Look Up (Netflix) atau I’m Blushing (Pixar).
Kemudian, pada 21 April, bioskop-bioskop di Rusia mengumumkan pemutaran film The Batman seharga 500 rubel atau sekitar Rp 110.000. Film ini diketahui dari salinan bajakan.
Fenomena ini berlanjut di beberapa bioskop lain. Bahkan ada bioskop yang secara terbuka menawarkan pembelian tiket The Batman bajakan secara online.
Persatuan Sinema Rusia juga mengakui bahwa fenomena pembajakan film mirip dengan masa kelam penyebaran transaksi film gelap pada 1990-an.
Baca Juga: Warga Sipil di Mariupol Dievakuasi Pemerintah Ukraina, PBB dan Komite Internasional Palang Merah
“Kami memahami bahwa kasus-kasus seperti itu disebabkan oleh kepanikan di industri karena kurangnya respons pemerintah terhadap situasi kritis sinema Rusia saat ini dan ketidakmampuan industri film Rusia untuk menawarkan film-film spektakuler yang menarik bagi penonton,” kata asosiasi tersebut.
Sumber :